menu

Friday, July 3, 2015

Kalimat Majemuk

A.   Pengertian
Ø Menurut Tarigan, H.G (1987 : 7) : kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari beberapa klausa bebas.
Ø Menurut Ambary, Abdullah (1979 : 157) : kalimat majemuk ialah suatu bentuk kalimat luas, hasil penggabungan atau perluasan kalimat tunggal sehingga membentuk pola kalimat baru di samping pola yang ada.

B.   Ciri-ciri kalimat majemuk
Ada penggabungan atau perluasan kalimat inti.
1.  Perluasannya menghasilkan pola kalimat baru.
2.  Mempunyai S dan P lebih dari satu.
3.  Ada penggabungan atau perluasan kalimat-kalimat inti.

C.    Macam-macam kalimat majemuk
      Berdasarkan hubungan klausa-klausa yang ada dalam kalimat, kalimat majemuk dibedakan menjadi :
1).  Kalimat majemuk koordinatif / kalimat majemuk setara.
       Adalah kalimat majemuk yang klausa-klausanya memiliki status yang sama, yang setara atau yang sederajat.
Ciri-cirinya :
a.  Kedudukan pola-pola kalimat sama derajatnya.
b.  Berkata tugas/penghubung, pembeda sifat kesetaraan.
c.  Pola umum uraian jabatan kata (S-P) + (S-P).
Kalimat majemuk setara dibagi menjadi empat jenis :
1.  Hubungan penambahan (setara sejalan)
    Ciri-cirinya :
a.   Berkata tugas : dan, serta, lagipula, tambahan lagi.
b.  Bisa juga hubungan itu hanya secara implisit artinya tanpa menggunakan konjungsi.
Contoh : Kami berjalan-jalan di sekitar pantai dan mereka duduk-duduk di bawah pohon.
2.  Hubungan pertentangan (perlawanan)
Ciri-cirinya  berkata tugas : tetapi, melainkan, padahal, sedangkan.
Contoh : Adiknya peramah, tetapi kakaknya pemarah.
3.  Hubungan memilih
    Ciri-cirinya berkata tugas : atau; baik ……. maupun;
Contoh : apakah kita akan melanjutkan perjalanan atau kita beristirahat dahulu.
4.  Kalimat majemuk setara perururutan
   Ciri-cirinya berkata tugas : lalu dan kemudian
Contoh : kami berjalan lebih awal lalu rombongan kedua menyusul.

2). Kalimat majemuk rapatan
       Adalah kalimat majemuk setara yang bagian-bagiannya dirapatkan, karena kata-kata/frase dalam kalimat tersebut menduduki jabatan yang sama. Yang dirapatkan adalah unsur S atau O yang sama. Dalam hal ini unsur yang sama cukup disebutkan satu kali.
Ciri-cirinya :   Pola uraian, misalnya S yang sama
                      S-P + (  ) – P
Contoh : kami berlatih
                    kami bertanding
                    kami berhasil menang
                    kami berlatih, bertanding dan berhasil menang.

3).  Kalimat majemuk subordinatif / bertingkat.
       Adalah kalimat majemuk yang hubungan antara klausa-klausanya tidak setara/sederajat. Kalimat ini dapat dirapatkan andaikata subyeknya sama. Bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk pola kalimat baru, yang disebut anak kalimat, sedangkan bagian yang tetap menjadi induk kalimat.
Ciri-cirinya :
a.  Berkata tugas : kalau, ketika, meskipun dan karena.
b. Bagian pola kalimat baru menjadi anak kalimat.
c.  Bagian yang tetap menjadi induk kalimat.
          Contoh : kami sudah lelah,  kami ingin pulang, kami sudah lelah, kami ingin pulang.

4).  Kalimat majemuk campuran
       Kalimat majemuk jenis ini terdiri dari tiga klausa atau lebih, dimana ada yang dihubungkan secara koordinatif dan ada pula yang dihubungkan secara subordinatif.
Contoh : Nenek membaca komik karena kakek tidak ada di rumah dan, tidak ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan.

Sumber :
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika               Pressindo.
Ambary, Abdullah. 1997. Intisari Tatabahasa Indonesia. Bandung : Djatnika.
Chaer, Abdul. 1994. LinguistikUmum. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Tarigan, H.G. 1984. Prinsip-Prinsip Dasar Sintaksis. Bandung : Angkasa.


1 comment:

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya.