Semantik pada pembelajaran bahasa tentu bukanlah hal yang asing dan pastinya sangat menarik untuk dipelajari. Kerena semantik merupakan muara atau akhir dari sebuah pengkajian semua sub sistem bahasa. Hal menarik lainnya adalah bahwa semantik dapat menampilkan sesuatu yang abstrak, dan apa yang dilakukan semantik sekadar membayangkan kehidupan mental pemakai bahasa.
Semantik mempelajari kebermaknaan kata dan satuannya atau kelompok kata yang bersifat verbal. Adapun yang menjadi unsur-unsur semantik adalah sebagai berikut:
1. Tanda dan Simbol
Teori tanda dikembangkan oleh Perre pada abad ke-18. Dalam perkembangannya teori tanda kemudian dengan semiotik, yang dibagi ke dalam tiga cabang yaitu, semantik, sintaktik, pragmatik.
Penggolongan tanda dapat dilakukan dengan tiga cara:
a. Tanda yang ditimbulkan oleh alam
b. Tanda yang ditimbulkan oleh binatang
c. Tanda yang ditimbulkan oleh manusia
Simbol atau lambang adalah unsur lingusitik berupa kata yang memiliki hubungan tidak langsung dengan kenyataan. Hal inilah yang membedakan antara simbol dengan tanda yang memiliki hubungan langsung dengan kenyataa.
2. Makna Leksikal dan Hubungan Referensial
Makna leksikal secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan besar, yakni makna dasar dan makna perluasan atau makna denotatif dan makna konotatif. Adapu hubungan antara kata, makna kata dan dunia kenyataan adalah hubungan referensial atau dapat dikatakan bahwa hubungan referensial adalah hubungan yang terdapat antara sebuah kata dan dunia luar bahasa yang diacu oleh pembicara
3. Naming (Penamaan)
Nama merupakan kata-kata yang menjadi label setiap makhluk, benda, aktifitas, dan peristiwa di dunia. Nama tertentu yang bersifat khusus disebut istilah
Sumber : Djajasudarma, T. Fatimah. 1999. Semantik 1 (Pengantar ke Arah Ilmu Makna). Bandung: PT Refika Aditama.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya.