menu

Friday, June 26, 2015

Alam pun Membaca

Hujan tak pernah turun, kemarau melanda zaman
Tumbuhan pun meranggas untuk bertahan hidup
Langit mulai gelap, malam akan datang
Burung kembali kesarang agar tak menyasar

Jingga di ufuk timur, pagi segera tiba
Ayam jantan pun berkokok menyambut pagi
Panas terik mentari, membakar hati
Bunga- bunga kan layu pertanda mereka haus kasih sayang

Ternyata,
Alam pun membaca abjad ke abjad kehidupan untuk sebuah ketaatan
Alam pun membaca semiotika Tuhan untuk sebuah keikhlasan

Tapi mengapa,
Hati-hati di setiap hati tak mampu membaca
Nurani-nurani di setiap nurani tak mampu membaca

Ternyata,
Spidol tulisan berwarna abu-abu di papan tulis putih yang usang
Tinta-tinta tak lagi berwarna hitam, karena hitam pertanda noda
Tak lagi berwarna merah, karena merah pertanda perlawanan dan tak lagi berwarna putih 
karena papan tulis telah memutuskan untuk merubah warnanya menjadi putih

Namun,
Alam telah berjanji apapun warna tinta bumi ini dia akan terus membaca




Bumi Bersujud Menanti , 07 Mei 2012

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya.