menu

Monday, May 6, 2013

Catatan di Sudut Malam


Mengapa semua rasa dihatiku saat ini terasa begitu gamang, ketika kata tak mampu lagi mewakili rasa hati, ketika bibir tak mampu lagi bekerjasama dengan lidah untuk menghasilkan artikulasi kata yang penuh makna, ketika hati tak mampu lagi bekerjasama dengan pikiran untuk menghasilkan keputusan yang jernih. Ketika semua terasa begitu sulit. Harus kemanakah timbunan rasa yang telah membusuk dipenuhi bakteri dan virus yang bisa menggerogoti kesehatan hati dan kejernihan pikiran harus kubuang???. Di selokan mana lagi harus kualirkan sisa rasa yang telah terinfeksi penyakit hati agar ruang hatiku menjadi lebih bersih???, di cerobong udara yang mana lagi harus kuhembuskan sisa iklas yang telah dijangkiti virus dengki dengan harapan udara yang tersisa adalah udara yang bersih agar bisa kulihat dan kurasakan kalau dihatiku masih ada rasa iklas menerima semua ketentuan-Mu ya Rabb???
Semua begitu sulit untuk dijalani, begitu sulit untuk aku terima. Aku merasa semua telah berada pada titik jenuh kesabaranku. Ya Rabb, pantaskah aku memelihara monster yang siap menerkam diriku sendiri, rasa yang berkabut di balik awan jantungku, rasa yang mengalir keruh di jernih hatiku, rasa yang mengusik ketenanganku. Ketika aku berusaha memaknai arti hidup ini mengapa disaat yang bersamaan makna itu sulit untuk dianalisa, tak mampu untuk diterjemahkan. Uhh.., sungguh aku harus melewati hari-hari yang melelahkan.
Ketika cuaca yang begitu panas menyengat panas hati dan pikiran ini, ketika kemarau panjang membuat tandus sawah dan ladang amal yang semakin menyempit. Pagi yang cerah sekalipun tak mampu lagi menyaring debu jalan yang sejak dari subuh yang kering tanpa embun sudah siap untuk beterbangan menunggu gilasan kaki- kaki bumi. Beribu pertanyaan di dalam hati ini tiba-tiba mempersentasikan semua maknanya agar segera di jawab.
“ Mengapa harus aku ?” mengapa harus aku yanga mengalami hidup seperti ini harus berputar pada satu titik masalah yang tidak terpecahkan hanya terkadang mereda tapi hanya menunggu waktu yang tepat agar itu bisa bergejolak kembali.
“Mengapa aku tidak mampu berkata tidak? ” mengapa lidah ini selalu berkata ia disaat hati ini mengatakan tidak, mengapa hati, pikiran dan lidah ini tidak sejalan dengan keinginanku.
“Mengapa harus aku yang memikul beban ini” mengapa harus pundakku yang memikul beban yang bukan tanggungjawabku. Sementara orang yang harusnya bertanggungjawab atas itu dapat tidur dengan lelap.
Ya Rabb, Masih banyak kata mengapa yang bersarang dipucuk pohon hati ini. Apakah ini pertanda aku tidak mampu mensyukuri semua nikmat yang Engkau berikan. Ampuni aku Ya Rabb.
Gumpalan rasa takut selalu mewarnai langit mimpi yang terkadang hitam pekat, terkadang putih membiru dan terkadang merah abu-abu, gumpalan hitam itu menurunkan hujan deras berpetir dan gemuruh banjir tiba-tiba, awan putih itu menerbitkan gerimis dipermukaan sungai hati. Semakin miris kapal yang kutumpangi seakan hanya menunggu waktu untuk tenggelam. Harus kemanakahjangkar hati kulabuhkan, dipelabuhan manakah kapal kehidupan harus kusandarkan.
Sungguh perjalanan yang begitu melelahkan, aku ingin istirahat sebentar saja. Hai, ombak antarkanlah aku ke tepi pantai agar aku dapat melihat daratan. Wahai angin antarkanlah aku kelangit agar aku dapat melihat bumi ini dengan jelas, wahai matahari antarkanlah aku kepada bulan agar aku bisa merasakan sejuknya panasmu, wahai malam antarkanlah aku kepada bintang agar aku bisa memaknai indahnya gelap.
Belajar dari semua yang pernah kualami, ya Rabb, ampunilah aku dari segala tumpukan dosa. Cerahkanlah hati dan pikiran ini. Hanya dari-Mu pengampunan itu bisa kudapatkan, ajari aku cara berserah diri kepada-Mu. Ya Rabb, bimbinglah aku untuk tetap bertahan di jalan yang Engkau tetapkan, berilah aku kemampuan untuk menerima semua yang Engkau berikan, baik itu kebahagian apalagi bila itu kesedihan yang berkepanjangan. Jangan Engkau jadikan aku hamba yang buta terhadap semua nikmat yang Engkau berikan. AMIN YA RABBAL ALAMIN.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya.